Home » Perbandingan Jenis-jenis Bohlam Lampu Philips (part 1)

Perbandingan Jenis-jenis Bohlam Lampu Philips (part 1)

Perbandingan jenis jenis bohlam lampu Philips: lampu pijar (plenthong), pendar (PL), dan LED Toko Listrik Global Electric Yogyakarta.

Oleh Toko Listrik Global Yogyakarta

Teknologi sumber cahaya bohlam lampu berkembang selama hampir 1 abad ini, dengan 3 fase lompatan teknologi yang dapat dirangkum menjadi:

Untuk bagian pertama seri tulisan bohlam kali ini, kita akan membahas lampu pijar (incandescent light bulbs).

Lampu Bohlam Pijar Philips (Incandescent Light Bulbs)

Lampu bohlam yang Anda kenal, kalau orang Jawa menyebutnya balon atau plenthong, kalau bahasa Inggrisnya adalah incandescent light bulb, bekerja dengan prinsip:

  1. Arus listrik dialirkan untuk memanasi benang filamen dalam bohlam
  2. Filamen yang dialiri listrik akan memanas hingga temperatur sangat tinggi.
  3. Filamen yang panas akan menyala.

Filamen ini harus dilindungi dari oksidasi dengan kaca atau lapisan kuarsa yang diisi oleh gas tertentu (Argon).
Lampu seperti ini dalat digunakan untuk berbagai macam perabot dan peralatan rumah tangga, karena keunggulannya yang;

  • Biaya produksi sangat murah
  • Tidak memerlukan regulator eksternal
  • Dapat bekerja dengan baik apabila diaplikasikan dengan arus yang berubah (bisa digunakan oleh perabot lampu yang menggunakan dimmer atau pengatur intensitas cahaya)

Philips memproduksi lampu bohlam dengan berbagai macam watt, dan kacanya ada yang bening/clear atau yang kaca susu/frosted. Bedanya, kalau kaca susu lebih cocok diaplikasikan untuk dipasang untuk menciptakan nuansa lebih redup di ruangan, bukan untuk penerangan. Untuk penerangan lebih cocok menggunakan yang bening.

Kelemahan lampu bohlam seperti ini adalah:

Efisiensi penggunaan energi yang sangat rendah. Dari semua penggunaan energi, hanya di bawah 5% yang akan diubah menjadi sinar cahaya. Kebanyakan energi listrik yang masuk akan berubah menjadi energi panas. Tapi justru terkadang panas yang ditimbulkan ini terkadang dimanfaatkan untuk inkubasi reptil, anak unggas, dan untuk proses pengeringan di pabrik.

Lampu Bohlam Pijar Klasik

Refill Lampu Halogen Plusline Philips 150W, 300W, 500W, 1000W

Lampu halogen (ada yang menyebutnya lampu tungsten) memiliki cara kerja yang hampir sama dengan lampu bohlam biasa, yaitu berdasarkan pemanasan. Bedanya, lampu ini memiliki zat halogen (contohnya iodin dan bromin) yang kemudian dikombinasikan dengan tungsten dapat menghasilkan cahaya lebih awet daripada lampu bohlam biasa. Selain itu lampu halogen memiliki sifat dapat dioperasikan pada suhu yang lebih tinggi, kekuatan yang lebih tinggi, dan lebih terang daripada bohlam filamen biasa. Karena lampu halogen menghasilkan panas yang tinggi, perlu diperhatikan mengenai keselamatan sebab berpotensi terjadi kebakaran pada rumah tangga setelah penggunaan lampu halogen dalam waktu lama.

Catatan: tips utuk perawatan, refill lampu halogen tidak boleh dipegang tangan langsung dan sebaiknya dibalut busa sebelum dimasukkan ke dalam kotaknya untuk menghindari kerusakan kaca yang sangat sensitif.

Lampu Spot 25W, 40W, 60W, dan Philips Superlux 25W

Karena alasan kelestarian lingkungan di beberapa negara termasuk negara-negara Eropa, lampu Philips Spot seperti sudah dilarang untuk diproduksi. Padahal, lampu ini sangat berguna untuk menyinari dan menghangatkan kandang unggas maupun reptil. Toko Listrik Global memiliki stok lampu-lampu ini, walaupun dalam jumlah terbatas. Kebetulan di depan toko kami terdapat pasar hewan paling terkenal di Yogyakarta, PASTY.

Lampu Bohlam Spot Philips Toko Listrik Global
Lampu Bohlam Spot Philips
Berikutnya: perbedaan berbagai macam lampu Philips part 2: lampu pendar (fluorescence)